Jumat, 25 November 2011

PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN UPAYA MENJAGA MUTU DI PUSKESMAS






 BAB  I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Perkembangan pembangunan di bidang kesehatan dewasa ini berkembang dengan pesat. Berbagai masalah kesehatan terjadi pun semakin komplek. Hal ini tidak dapat di hindari sebagai akibat dari tuntunan masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri. Kemajuian masyarakat yangh cepat, adanyua transisi epidemiologi,transisi demografi, serta transformasi social,menuntut perawat komunitas di puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan untuk dapat bekerja lebih baik dalam mmeberikan pelayanan   secara lansung kepada masyarakat. Perawat sebagai tenaga profesional bertanggung jawab daan berwenang memberikan pelayanan keperawtan secara mandiri, serta berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenangan terutama terkait dengan lingkup prtaktik  dan wewenang perawat. Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri yang di lakukan oleh perawat profesional  melalaui kerjasama yang bersifat kolaboratif dengan klien dan tenaga kesehatn lain dalam memberi asuhan keperwatan sesuai dengan lingkup wewenanng dan tangung jawabnya.
Saat ini masyarakat menuntut pelayanan yang lebih baik,bermutu, dan dengan biaya terjangkau. Sementara masalah lain di bidang kesehatan yang harus di hadapi perawat komunitas semakin banyak dan komplek. Oleh karena itu, perawat harus memiliki kemampuan dalam menganalisis penyebab masalah, selain itu, perawat juga perlu mempertimbangkan factor factor lain yang  dapat memperngaruhi derajat kesehatan seseorang,yaitu ligkungan, prilaku masyarakat, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Untuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal, tentunya di perlukan kerja keras, dedikasi, kerja sama tim yang baik (team work), kemampuan individu perawat yang memadai,serta adanya manejer yang berkualitas yang merupakan bagian peran dari seorang perawat .
Berdasrkan hal tersebut. Perawat harus dapat mengantisipasi keadaan yang di inginkan oleh klien dengan meningkatkan profesionalisme serta lebih memahami hak, kewajiban, dan kewenangannya. Perawat perlu menetapkan dengan jelas hal-hal yang menjadi hak, kewajiban, dan kewenangannya agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan tugasnya selain itu juga dapat memberikan suatu kepastian atau perlindungan hokum bagi tenaga perawat apabila ada tuntutan dari klien.penerapan praktik keprawatan harus di landasi ketetapan atau legilasi yang mengatur hak dan kewajiban perawat yang terkait dengan pekerjaan profesi.legilasi di maksudkan untuk memberikan perlindungan hokum bagi masyarakat dan perawat. Dalam rangka pelindungan hukum tersebut  perawat perlu di registrasi,di sertifikasi, dan memperoleh izin praktik (lisensi)


1.2  TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan kami melakukan penulisan makalah ini adalah:
a)      untuk mengetahuai teoritis praktik keperawatan komunitas dan upaya menjaga mutu di puskesmas
b)      untuk memenuhi tugas komunitas yang di berikan oleh dosen pembimbing















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN UPAYA MENJAGA MUTU DI  PUSKESMAS
A.Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas
            Keperawatan komunitas adalah suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan  masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif dan prefentif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilatif secara menyeluruh, terpadu, di tujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh melalui proses keperawatan, untuk meningkatkan fungsi kehiduoanmanusia secara optimal, sehingga dapat mandiri dalam upaya kesehatanya.perawat menggunakan pendekatan holistic dan berkesinambungan dlam melakukan manajemen asuhan keperawatan pada individu, kelompok, keluarga, dan masyarakat komunitas. Dilihat dari karakteristik yang di milikinya. Perawatan komunitas mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.      berorientasi pda masyarakat, artinya segala kegiatan di mulai dengan pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi semua di arahkan dari dan masyarakat itu sendiri
2.      focus pelayanan adalah populasi,artinya pelayana keperawatan di tujuakan kepada sekumpulan orang yang di dalamnya terdapat unsur keterkaitan antar individu dalam suatu masyarakat.
3.      Pelayanan dasr bersiafat relationship,artinya bahwa pelayanan yang di berikan meliputi berbagai aspek dan kebutuhan kerja sama lintas program dan lintaas sektoral.


Keperawatan komunitas adalah model/bentuk upaya kesehatan yang terdiri atas berbagai tatanan pelayanan kesehatan di masyarakat yang terkordinasi, terarah, terpadu, dan berfokus pada upaya penyehatan masyarakat. Dengan demekian, keperawatan komunitas seharusnya menjadi payung seluruh program kesehatan yang ada di masyarakat. Lingkup praktik keperawatan adalah sebagai berikut:
A.KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH
            Keperawatan kesehatan sekolah merupakan salah satu area dalam keperawatan komunitas yang lebih di fokuskan  dalam upaya pencegahan  dan penatalaksanaan penyakit menular dengan menekankan pada upay preventif dan kuratif. Persfektif dalam  kesehatan sekolah adalah bagaimana mengintegrasikan konsep kesehatan dalam kurikulum sekolah melalui berbagai usaha dalam penemuan dini gangguan kesehatan (case finding), upaya pemeliharaan kesehatan, dan pemeliharaan lingkungan sekolah. Perawat kesehatan sekolah berperan dalam melaksanakan EPSDT, yaitu  early and periodic screening, diagnosis, and treatment health problem. Program kesehatan sekolah sangat penting untuk di aplikasikan, karena siswa sekolah merupakan kelompok khusus yang membutuhkan perlindungan diri berbagai lingkungan yang berbahaya (hazard environment ). Siswa sekolah juga membutuhkan kesehatan agar dapat belajar secara efektif, sehingga di hasilkan sumber daya manusia yang bermutu. Tujuan kesehatan sekolah di fokuskan pada:
1.      Upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
2.      Mengidentifikasikan masalah kesehatan dan mencari upaya pemecahan masaalah kesehatan
3.      Memberikan pendidikan kesehatan tentang pola hidup yang lebih sehat kepada mahasiswa dan keluarga.



Untuk mencapai tujuan di atas di perlukan program kesehatan sekolah yang komprehensif yang meliputi:
1.      Pelayanan kesehatan
2.      Pendidikan kesehatan
3.      Peningkatan kesehatan lingkungan
4.      Aktifitas latihan fisik
5.      Pelayanan bimbingan dan konseling fisiologis
6.      Pelayanan makanan yang sehat untuk aktifitas sekolah
7.      Pelayanan pekerja social
8.      Tenaga promkes
9.      Keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan sekolah.
Upaya pelayanan untuk meningkatkan kesehatan sekolah dapat dapat berupa pengkajian dan skirining siswa sekolah secara periodic,case finding, pelayanan konseling pada siswa sekolah, kegiatan promosi kesehatan, upaya pencegahan penyakit, manajemen kasus, pelayanan rehabilitasi, serta pelayanan keperwatan dan emergency. Sebagai area keperawatan yang lebih menekankan pada upaya prefentif dan promotif,maka  upaya pendidikan kesehatan lebih menekankan pada upaya peningkatan perilaku hidup sehat baik kognitif maupun efektif yang meliputi :
1.      Pemenuhan nutrisi atau gizi
2.      Pemeliharaan dan peningkatan kebersihan diri.
3.      Aktifitas dan latihan
4.      Safety dan security
5.      Pengenalan kesehatan reproduksi remaja dan seksualitas.
6.      Pengenalan kehidupan berkeluarga
7.      Upaya meningkatkan hubungan interpersonal.
8.      Pencegahan prilaku kekerasan.
9.      Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan komunitas.
10.  Upaya pemeliharaan peningkatan kesehatan lingkungan.
11.  Pertumbuhan dan perkembangan.
12.  Penyakit menular dan aspek pencegahannya
13.  Pencegahan dan control penyakit kronis, kesehatan mental, dan emosional.
14.  Upaya penecegahan penyalahgunaan obat dan narkotika (NAPZA)
15.  Pengenalan proses menua dan kematian.
Dalam melaksanakan upaya peningkatan kesehatan sekolah,di perlukan kerja sama multidisiplin yang terdiri atas perawat komunitas, guru, orang tua, pihak administrasi, konseling, tenaga medis, pekerja social, dokter gigi, dan ahli gizi.
A.KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA.
Keperawatan kesehatan kerja merupakan cabang dari perawatan kesehatan komunitas yang memberikan pelayanan pada tenaga kerja atau kelompok tenaga kerja. Pelayanan berfokus pada promosi kesehatan, proteksi, dan pemulihan kesehatan tenaga kerja dalam hubungannya dengan keselamatan dan lingkugan kerja yang sehat ( AAOHN ). Keperaewatn kesehatan kerja merupakan cabang khusu dalam keperawatan yang bergerak pada suatu perusahaan atau industry keperawatan kesehatan kerja  merupakan aplikasi dari keperawatan,kesehatan masyarakat, dan keterampilan yang  berhubungan dengan kemampuan para pekerja secara optimal. Hasil akhir yang di harapkan adalah pekerja menjadi produktif dan dapat di terima secara social. Tujuan keperawatn kesehtan kerja antara lain:
1.      Melindungi kesehatan pekerja dari ancaman potensial yang berasal dari temapt kerja.
2.      Membantu pekerja untuk menciptakan lingkungan kerja yang sesuai dengan kapasitas fisik, mental, dan emosional, sehingga tercapai tingkat efisiensi tanpa adanya keadaan yang membahayakan kesehatan dan keselamatannya.
3.      Menjamin pelayanan kesehatan yang adekuat serta rehabilitasi dari kondisi sakit/cedera.
4.      Mendorong pekerja untuk mempertahankan derajat kesehatan yang optimal.



C.PROSES UPAYA MENJAGA MUTU DI PUSKESMAS
            Beberapa kegiatan yang harus di lakukan dalam upaya menjaga mutu di puskesmas antara lain sebagai berikut:
1.      Monitoring atau pemantauan yang secar objektif, fungsi ini di laksanak secara rutin dengan mengumpulkan informasi tentang aspek-aspek penting dalam pemberian pelayanan.
2.      Pengkajian (assessment). Di laksanakan secara periodic untuk mengkaji informasi yang terkumpul dalam rangka mengidentifikasi masalah-masalah penting dan kemungkinan untuk meningkatkanmutu pelayanan.
3.      Koreksi pada tindakan hal-hal yang kurang baik serta meningkatkan mutu dan kewajaran pelayanan terhadap klien. Pengambil tindakan atau koreksi dalam rangka memecahkan masaalah-masaalah yang di temukan di temukan dapat dilakukan melalui kegiatan pemantauan dan pengkajian.
4.      Evaluasi yang objektif.untuk menilai apakah tindakan yang di ambil secara efekif atau tidak.
5.      Umpan balik (feedback). Hasil-hasil yang di peroleh dari pelaksanaan tindakan-tindakan yang  terpilih dan di sepakati,di informasikan kepadfa semua pihak yang terkait
Keterkaitan antar masing-masing fungsi di ats dapat dijelaskan melalui gamabar berikut:
evalution
monitoring
 
 
 

correction
assesment
feedback
 






Perlu di pahami bahwa proses di atas adalhj proses yang secar umum di lakukan dan biasanya di lakukan oleh top manejer, sedangkan dalam pelaksanaan di puskesmas perlu di laksanakan dengan menggunakan team work , yang dalam  operasional upaya menjaga mutu di puskesmas di lakukan dengan menggunakan pendekatan plan, do, check, act  atau di kenal dengan istilah PDCA






























BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN.
            Keperawatan komunitas adalah suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan  masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif dan prefentif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilatif secara menyeluruh, terpadu, di tujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat,

3.2  SARAN
Kami sadr makalah ini banyak kekurangan nya oleh oleh itu kami mohon kritik dan sarannya yang sifat nya membangun demi untuk kebaikan makalah ini terima kasih




Tidak ada komentar:

Posting Komentar